FEB UNDIP dan IIUM Kolaborasi Gelar Workshop Blue Zone: Perempuan sebagai Agen Perubahan Gaya Hidup Sehat dan Berkelanjutan

Semarang, 8 Agustus 2025 — Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB UNDIP) sukses menyelenggarakan Workshop Penerapan Blue Zone untuk Kehidupan Sehat dan Berkelanjutan pada 17–18 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari program SDGs International Community Services (ICS) dalam kerangka World Class University (WCU) UNDIP, yang bertujuan memperkuat kolaborasi internasional sekaligus mendorong kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan.

Menghadirkan Prof. Madya Dr. Betania Kartika Muflih dari International Islamic University Malaysia (IIUM) sebagai narasumber utama, workshop hari pertama berlangsung di Hall Pertamina FEB UNDIP dan diikuti lebih dari 50 peserta dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) FEB UNDIP. Kegiatan dibuka oleh Prof. Indah Susilowati, Ph.D, ketua penyelenggara kegiatan, yang menekankan pentingnya peran perempuan dalam membentuk gaya hidup sehat keluarga.

Workshop dimulai dengan senam Poco-Poco sebagai pemanasan, mencerminkan semangat slogan acara: Hidup Sehat dan Bahagia bersama Blue Zone. Aktivitas fisik ini menjadi simbol bahwa gaya hidup sehat bukan hanya teori, tetapi juga praktik nyata yang menyenangkan.

Materi workshop membahas prinsip-prinsip utama Blue Zone, seperti pola makan nabati lokal, aktivitas fisik teratur, relasi sosial yang kuat, dan manajemen stres. Peserta diajak berdiskusi mengenai definisi “Blue Zone” versi masing-masing, sebagai bentuk pemberdayaan komunitas dan refleksi personal terhadap gaya hidup sehat.

Sebagai pilar utama keluarga, perempuan memiliki peran strategis dalam menciptakan “Zona Biru” di lingkungan terdekat. Workshop ini menjadi wadah capacity building yang menggabungkan edukasi, kesehatan jasmani, dan budaya hidup sehat. Prof. Beta juga memperkenalkan teknik Korean Hand Therapy, yang langsung dipraktikkan oleh peserta dengan antusias, diselingi sesi tanya jawab, ice breaking, doorprize, dan senam “Goyang Dumang” yang membangkitkan semangat.

Hari kedua kegiatan dilanjutkan di Desa Roban Timur, Kabupaten Batang, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi sirkular. Dipandu oleh Dr. Ita Widowati, DEA, pelatihan pengolahan limbah cangkang kerang menjadi produk kerajinan bernilai tambah melibatkan 20 warga desa. Tim CV Multi Dimensi dari Cirebon turut mendampingi, sementara peserta DWP UNDIP berperan sebagai pengamat eksternal dan penilai program KKN Tematik IDBU UNDIP.

Kegiatan ICS ini mengintegrasikan lima Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu:

  • SDG 3: Kesehatan dan Kesejahteraan
  • SDG 5: Kesetaraan Gender
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
  • SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan

Prof. Indah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam membangun jejaring pengabdian masyarakat internasional dan meningkatkan literasi kesehatan berbasis komunitas. “Kami ingin perempuan, khususnya anggota Dharma Wanita, menjadi motor penggerak perubahan menuju gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, FEB UNDIP terus berkomitmen menghadirkan program-program inovatif yang berdampak langsung bagi masyarakat, sekaligus memperkuat posisi UNDIP sebagai universitas berkelas dunia.